Title : Crazy Girl
Author : exotaengfanfics
Length : One Shoot
Rating : PG-15
Genre : Romance, Sad, Comedy?
Main Cast : - Taeyeon
SNSD
- Kai EXO
Other Cast : Tiffany
SNSD (Kakak Taeyeon)
Sudah tak terhitung seberapa lama Kai mengayuh cepat
sepedanya. Kai memang sangat hobi bersepeda, bahkan setiap pagi Ia tidak pernah
absen berkeliling komplek perumahan dengan sepeda kesayangannya itu. Tetesan
keringat mulai berjatuhan, Kai sudah merasa lelah dan memutuskan beristirahat
dan menyandarkan badannya di bawah pohon. Tiba-tiba saja Kai merasakan sesuatu
terjatuh dari atas dan mendarat tepat di kepalanya. Kai kemudian meraih benda
itu dari atas kepalanya.
“Kulit pisang? Siapa yang menjatuhkannya dikepalaku?”,
Kai terlihat bingung dan mendongakkan kepalanya ke atas pohon.
“Mwo? Taeyeon, apa yang kau lakukan di atas pohon hah?”,
Kai membulatkan matanya.
“Aniya, aku hanya bersantai-santai sambil menikmati
pisang-pisang kesukaanku ini.”, ucap Taeyeon dan menjatuhkan lagi satu kulit
pisang hingga mendarat tepat di atas wajah Kai yang tengah memperhatikannya.
Kai langsung mengambil kulit pisang itu dari wajahnya dan melemparkannya ke
arah Taeyeon.
“Kau gila ya? Kau bahkan tak jauh berbeda dengan seekor
mo.....”, Taeyeon dengan cepat melompat dari atas pohon dan menjitak kepala Kai
cukup keras hingga Kai memutus ucapannya.
“Aww... kau memang benar-benar yeoja gila Taeyeon. Apa
kau lupa, kau seorang yeoja bukan seorang namja. Menyebalkan!”, ucap Kai sambil
memegang kepalanya karena sakit.
“Kau bahkan lebih menyebalkan dariku.”, ucap Taeyeon
lalu menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan Kai.
“Yeoja Gila.”, batin Kai.
Sejak kecil Kai dan Taeyeon memang sudah sangat dekat,
rumah mereka pun berdampingan. Namun mereka tidak pernah akur, bahkan hampir
setiap hari selalu bertengkar dan tidak ada yang pernah mau mengalah, bahkan
Taeyeon juga sering berperilaku seperti layaknya seorang namja di depan Kai.
Kai sedang mencuci sepeda kesayangannya itu di halaman
depan rumahnya. Setelah selesai, Kai terlihat kebingungan akan membuang air
bekas cuciannya itu kemana. Ia melihat semak-semak di depan rumah Taeyeon
seperti tidak terawat dan kekurangan air, akhirnya Kai memutuskan menyiramnya
dengan air bekas cuciannya itu. Tiba-tiba saja Kai terkaget, Taeyeon muncul
dari balik semak-semak dengan seluruh tubuhnya basah kuyup dan wajahnya
berapi-api seperti akan menjilat habis Kai.
“KAII...!!!”, Taeyeon berteriak begitu kencang, dengan
cepat Kai menutup gendang telinganya yang hampir saja pecah karena teriakan
Taeyeon.
“Taeyeon kenapa badanmu basah, apa kau sedang mandi di
balik semak-semak?”, Kai membulatkan matanya.
“Pabo! Apa yang kau lakukan hah, kau menyiramku dengan
air kotormu itu. Sangat menjijikkan.”
“Hehe mian Taeyeon, aku tidak tahu jika kau bersembunyi
di balik semak-semak.”, Kai hanya meringis dan menggaruk-garuk kepalanya.
Taeyeon terlihat begitu marah dengan Kai. Dengan cepat
Ia merebut ember bekas air cucian tadi dari tangan Kai dan memasukkan kepala
Kai ke dalam ember itu. Kai tidak bisa bernapas karena Taeyeon menahan ember
itu dan menekannya.
“ernngg... eerrngggg.”, Kai berusaha melepaskan ember
itu dari kepalanya dengan sekuat tenaga dan akhirnya ember itu dapat Ia
lepaskan.
“Taeyeon, kau ingin membunuhku hah?”, ucap Kai kesal.
“Siapa suruh kau membuatku kesal, huh.”
“Bagaimana jika tadi aku mati, kau pasti akan sangat
kehilangan diriku dan menangis sepanjang hari.”, ucap Kai dan membuat Taeyeon
membulatkan matanya.
“Mwo? Tidak akan!”
“Jinjja?”, Kai menyenggolkan badannya dan menggoda
Taeyeon.
“Ne!”
Seluruh siswa tengah sibuk mengerjakan tugas yang
diberikan songsaengnim. Namun tidak dengan Kai dan Taeyeon, mereka bahkan sibuk
sendiri berlemparan kertas. Tidak ada satu pun dari mereka berdua yang mau
mengalah. Taeyeon begitu sangat kesal, akhirnya Ia mencopot sepatunya dan
melemparkannya tepat mengenai kepala Kai. Kai tidak tinggal diam, Ia
membalasnya dengan melemparkan balik sepatu itu. Mereka bahkan tidak sadar jika
songsaengnim tengah memperhatikan mereka sedari tadi. Taeyeon dan Kai masih
sibuk berlemparan sepatu hingga Taeyeon menjadi sangat kesal dan membuang
sepatunya sendiri ke depan kelas. Tanpa Ia sadari sepatu itu mendarat tepat
mengenai wajah songsaengnim yang tengah berdiri memperhatikan mereka berdua.
Seluruh isi kelas pun tertawa melihatnya, namun tidak dengan Taeyeon dan Kai,
mereka hanya bisa menggigit ujung bibir mereka sendiri.
“Diam!!!”, suara songsaengnim itu terdengar cukup keras,
songsaengnim itu tampak marah dan memegang hidungnya yang memerah akibat terjangan
sepatu Taeyeon.
“Taeyeon, Kai! Keluar dari kelas saya dan berdiri dengan
satu kaki di tepi kolam depan sekolah, sekarang!!”, perintah songsaengnim.
Taeyeon dan Kai segera bergegas keluar kelas dan menjalani hukumannya.
“Ini semua salahmu!”, Kai menyalahkan Taeyeon.
“Aku? Kenapa kau menyalahkanku. Kau yang memulainya,
melemparkan kertas padaku. Apa kau lupa?”
“Ne, aku memang melemparkan kertas itu padamu, tapi
kenapa kau harus membalasnya dengan melemparkan sepatu hah?
“Tetap saja kau yang salah, karena kau yang memulainya
dari awal.”, Taeyeon tetap bersikeras dengan pendapatnya.
“Kau yang salah, bukan aku!”
“Kau...”
“Kau!”, Taeyeon dan Kai tak pernah berhenti menyalahkan
satu sama lain, bahkan Taeyeon begitu kesal lalu menarik tangan Kai dan
menjatuhkannya ke kolam tepat di belakang mereka berdiri. Kai tak mau kalah, Ia
menarik-narik kaki Taeyeon dengan tangannya dan akhirnya Taeyeon ikut tercebur
bersama Kai ke dalam kolam. Kejadian itu menjadi cukup memalukan karena seluruh
siswa berhamburan keluar kelas dan mereka berdua menjadi bahan tontonan.
Malam ini Kai merasa malas untuk berada di dalam rumah,
Ia memutuskan untuk keluar rumah dan merasakan dinginnya malam. Kai melihat
Taeyeon berjalan sendirian melewati depan rumahnya, sepertinya Taeyeon akan
pergi.
“Taeyeon....”, Kai berlari menghampiri Taeyeon.
“Kenapa kau mengikutiku?”
“Kau mau kemana malam-malam begini sendirian?”
“Bukan urusanmu.”, jawab Taeyeon singkat.
“Aku ikut!”, ucap Kai. Taeyeon lalu menghentikan
langkahnya dan menatap Kai.
“Kau pulang saja, jangan mengikutiku.”
“Bagaimana jika nanti kau diganggu namja-namja?”
“Sejak kapan kau mengkhawatirkanku?”, Taeyeon
mengerutkan dahinya. Kai tidak menjawab pertanyaan Taeyeon, Ia meraih tangan
Taeyeon dan memaksanya pulang.
“Aku tidak mau Kai.”, Taeyeon melepaskan tangannya.
“Kalau kau tidak mau pulang, sekarang aku harus ikut
denganmu!”
“Aish, kau menyebalkan. Baiklah jika kau memaksa,
ikutlah denganku.”
Kai segera mengikuti kemana Taeyeon ingin pergi.
Ternyata Taeyeon membawanya ke sebuah club malam.
“Taeyeon, apa yang akan kau lakukan di tempat aneh
seperti ini? Apa tidak sebaiknya kita pulang saja.”
“Kalau kau tidak suka, lebih baik kau saja yang pulang.
Aku hanya ingin bersenang-senang di sini, aku bosan berada di rumah.”, ucap
Taeyeon kesal, Kai hanya menggelengkan kepalanya dan mengikuti Taeyeon masuk ke
dalam club malam itu.
“Apa kau mau minum?”, Taeyeon membawa satu botol beer.
“Tidak, aku tidak suka.”
“Baiklah, aku akan meminumnya sendiri.”, Taeyeon
menuangkan beer itu sedikit demi sedikit ke dalam gelas dan meminumnya.
“Taeyeon, berhentilah minum, bagaimana jika nanti kau
mabuk?”, Taeyeon hanya diam, Ia kembali melanjutkan minumnya. Taeyeon sudah
minum terlalu banyak dan tak lama kemudian Ia terlihat mabuk berat.
“Taeyeon, aku kan sudah bilang jangan minum terlalu
banyak. Sekarang ini akibatnya, kau mabuk berat, kau hanya akan menyusahkanku
saja.”
Kai lalu merangkulkan tangan Taeyeon dipundaknya dan
membantunya berjalan lalu mengantarkannya pulang. Kini Kai dan Taeyeon telah
sampai di rumah Taeyeon. Kai mengantarkannya sampai ke dalam kamar Taeyeon dan
menidurkannya di atas kasur. Taeyeon yang masih dalam keadaan tidak sadarkan
diri tiba-tiba saja menarik paksa tangan Kai hingga Kai terjatuh tepat di atas
Taeyeon yang sedang berbaring. Taeyeon meraba-raba pipi Kai dan perlahan
membuka kancing bajunya sendiri sedikit demi sedikit. Kai tidak mau melihatnya,
Ia menutup matanya dan berusaha melepaskan dirinya dari Taeyeon. Kai segera
keluar dari kamar Taeyeon dan berlari keluar rumah Taeyeon dengan cepat.
“Yeoja gila. Apa yang akan dia lakukan padaku tadi,
bahkan dia jauh lebih mengerikan dari pada seekor serigala.”, Kai mencoba
mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya cepat. Segera Ia pulang ke rumah
dan langsung menuju kamarnya, membantingkan tubuhnya di karus dan menarik cepat
selimutnya untuk segera terlelap dalam tidur dan melupakan kejadian tadi.
Dari kecil Taeyeon memang tidak suka bersepeda, bahkan
Ia tidak pernah belajar mengendarainya dan baru kali ini Ia ingin belajar
mengendarai sepeda. Taeyeon mencoba belajar sendiri, sudah berulang-ulang kali
Taeyeon mencobanya tapi selalu sulit mengayuhnya dan hampir saja terjatuh.
Taeyeon tidak menyerah, Ia mencobanya lagi dan kali ini Ia berhasil mengayuhnya
cukup jauh, namun tiba-tiba......
“Buukkkk”, sepeda Taeyeon menabrak pohon di pinggir
jalan dan Ia terjatuh tertimpa sepedanya sendiri.
“Taeyeon....”, Kai melihat Taeyeon terjatuh, segera Ia
berlari menghampirinya dan membantunya berdiri.
“Kau menangis?”, Kai memerhatikan wajah Taeyeon. Taeyeon
tidak menjawabnya, bahkan Ia terus menangis sambil memegangi lututnya yang
berdarah.
“Taeyeon, baru kali ini aku melihatmu menangis, ahaha.”,
ucap Kai menertawai Taeyeon.
“Aku menangis dan lututku berdarah, tapi kenapa kau
malah menertawaiku hah?”, Taeyeon menjitak kepala Kai pelan, namun juga belum berhenti
menangis.
“Mian Taeyeon, tapi aku rasa kau sangatlah manis jika
menangis.”, Kai mencoba menggoda Taeyeon. Taeyeon tetap saja tidak berhenti
menangis, akhirnya Kai menggendongnya ke rumah dan mengobati luka di lutut
Taeyeon.
“Lukamu sudah aku obati. Sekarang berhentilah menangis,
jangan seperti anak kecil.”, ucap Kai.
“Ne, gomawo.”, Taeyeon lalu menatap Kai dan tersenyum
manis padanya.
“Taeyeon, dimana Tiffany noona?”
“Mwo? Untuk apa kau mencari Tiffany eonni?”
“Aku ingin mengajaknya jalan.”, jawab Kai singkat.
“Dia sedang pergi, mungkin siang ini dia pulang.”
“Baiklah, aku akan kembali lagi nanti siang.”, Kai lalu
pergi meninggalkan Taeyeon dan pulang ke rumahnya.
Siang ini Kai kembali lagi ke rumah Taeyeon untuk
menemui Tiffany noona. Kai sudah berdandan rapi dan siap untuk mengajak Tiffany
jalan-jalan.
“Tiffany noona...”, teriak Kai lalu menghampiri Tiffany.
“Hai Kai, kau rapi sekali. Kau akan pergi dengan Taeyeon?”
“Aniya, aku tidak akan pergi dengannya.”
“Lalu?”
“Noona, maukah kau jalan denganku?”
“Kau mengajakku?”, Tiffany tertawa kecil.
“Kenapa noona tertawa, noona mau kan jalan denganku?
Kumohon....”
“emm... baiklah. Kau tunggu di sini, aku akan berganti
pakaian dan setelah itu baru kita jalan.”
“Jinjja? Ah noona..”, Kai tidak menyangka Tiffany akan
menerima ajakannya. Beberapa menit kemudian Tiffany telah keluar dari rumahnya
menemui Kai dan Kai begitu terpukau melihat Tiffany yang begitu cantik.
“Tiffany noona, kau terlihat sangat cantik.”
“Jinjja?”, Tiffany tersenyum manis kemudian mereka
segera pergi.
Ternyata diam-diam Taeyeon meperhatikan Kai dan Tiffany
dari balik jendela kamarnya. Entah mengapa Ia terlihat begitu lemas setelah
melihat kedekatan Kai dan Tiffany.
Malam ini Taeyeon memutuskan menenangkan pikirannya
dengan pergi ke taman yang terletak di depan rumahnya. Ia hanya duduk sambil
menikmati udara malam yang dingin dan memandangi bintang-bintang indah yang
bertaburan di langit. Kai tiba-tiba saja datang dan duduk di samping Taeyeon.
Kai datang dengan membawa cicak mainannya untuk menakuti Taeyeon. Taeyeon
begitu kesal karena Kai terus saja mengganggunya dengan cicak mainannya itu,
segera Taeyeon merebutnya dan membuangnya jauh-jauh.
“Kai, berhentilah menggangguku. Aku sedang tidak ingin
bertengkar denganmu malam ini.”, ucap Taeyeon.
“Kau kenapa Taeyeon, kau sedang ada masalah?”, Kai
mencoba memperhatikan wajah Taeyeon yang benar-benar berbeda dari biasanya.
“Bisakah kau meninggalkanku sendirian?”, pinta Taeyeon.
“Wajahmu pucat, apa kau sakit?”, Taeyeon hanya diam dan
tiba-tiba saja menangis.
“Taeyeon kenapa kau menangis? Apa aku berbuat salah
padamu? Mianhae jika aku salah.”
“Kai...”, Taeyeon memanggil Kai dengan lirih dan
menatapnya.
“Ne Taeyeon, ada apa?”, Lagi-lagi Taeyeon tak menjawab.
Ia hanya menundukan kepalanya dan kembali menangis. Kai tidak tega melihat
Taeyeon menangis seperti itu dihadapannya, segera Ia meraih pundak Taeyeon dan
memeluknya erat.
Pagi ini Kai telah bersiap dengan sepeda kesayangannya.
Kai berencana mengajak Taeyeon naik sepeda bersama keliling komplek. Segera Kai
menuju rumah Taeyeon dan memanggilnya agar keluar.
“Taeyeon, keluarlah.”, suara Kai itu cukup keras
terdengar sehingga Taeyeon dengan cepat keluar menemuinya.
“Ne Kai, wae?”
“Apa kau mau ikut denganku bersepeda?”
“Shireo, aku masih belum cukup mahir menaikinya.”,
Taeyeon menggelengkan kepala.
“Aku akan memboncengkanmu, apa kau mau?”
“Jinjja? Baiklah.”, Taeyeon segera menghampiri Kai yang
telah siap di atas sepedanya dan segera Taeyeon naik dan kemudian dengan cepat
Kai mengayuh sepedanya.
“Kai bisakah kau mengayuhnya dengan pelan? Bagaimana
jika nanti aku terjatuh?”, Kai lalu menghentikan laju sepedanya dan meraih
kedua tangan Taeyeon dan Kai melingkarkannya tepat dipinggangnya.
“Kalau begini kau tak kan terjatuh.”, Kai kembali
mengayuh sepedanya dan Taeyeon terlihat tersenyum.
Kai sudah merasa sangat lelah, Ia menghentikan laju
sepedanya tepat di dekat ajusshi yang menjual minuman dingin.
“Taeyeon turunlah, kita istirahat di sini terlebih
dahulu, aku akan membelikanmu minum.”, Taeyeon dan Kai segera turun dari sepeda
dan berjalan mendekati ajusshi untuk membeli minuman dingin.
“Kai kau tampak lelah, keringatmu bercucuran.”, Taeyeon
lalu mengusap keringat diwajah Kai, dan Kai hanya tersenyum manis melihatnya.
Hari sudah semakin sore, Taeyeon dan Kai juga sudah
cukup lama beristirahat. Segera Kai mengayuh sepedanya kembali dan mengantarkan
Taeyeon pulang. Sesampai di rumah Taeyeon, Kai kembali bertemu dengan Tiffany
yang tengah sibuk menyapu halaman.
“Hei Kai, Taeyeon dari mana saja kalian berdua?”, ucap
Tiffany dengan senyum manisnya.
“Kami hanya pergi bersepeda bersama.”, ucap Kai.
“Apa kalian lelah? Aku akan mengambilkan minum untuk
kalian berdua.”
“Aniya, kami sudah beristirahat dan membeli minum di
jalan.”, jelas Kai. Tiffany merasa tugasnya menyapu halaman telah usai,
akhirnya Ia berniat masuk ke dalam rumah untuk mengerjakan tugas rumah lainnya.
“Mianhae Kai, aku harus masuk ke dalam rumah untuk menyelesaikan
tugas yang lain. Jika kau masih terasa haus, masuk saja dan ambillah minum di
dapur.”, ucap Tiffany. Kai hanya menganggukkan kepalanya dan setelah itu
Tiffany masuk ke dalam rumah. Namun Taeyeon tak mengikuti Tiffany masuk ke
dalam rumahnya, Ia masih berada di luar bersama Kai.
“Kai apa kau menyukai Tiffany eonni?”
“Mwo? Untuk apa kau menanyakan hal itu?”
“Ya aku hanya ingin tau saja, Tiffany kan eonniku dan
aku dongsaengnya.”, Taeyeon menggaruk-garuk kepalanya.
“Kau cemburu?”, Kai menggoda Taeyeon dan menyenggolkan
pundaknya.
“Ah anira, aku tidak pernah cemburu.”
“Geotjimal.”, Kai menjulurkan lidahnya.
“Harus berapa kali aku katakan, aku tidak cemburu!”,
Taeyeon mulai kesal, namun Kai tetap tidak berhenti menggodanya. Dengan cepat
Taeyeon melepaskan sendal yang Ia kenakan dan berniat untuk melemparkannya pada
Kai. Kai yang melihatnya segera berlari menjauh, namun Taeyeon sudah terlebih
dahulu melemparkan sendal itu dan mengenai Kai tepat di kepalanya, Taeyeon
tertawa melihatnya dan menjulurkan lidahnya. Kai merasa tidak terima dan
membalasnya dengan mengejar Taeyeon. Taeyeon segera lari secepat mungkin tapi
Kai dengan cepat dapat menangkapnya dari belakang. Kai membalikkan tubuh
Taeyeon dan sekarang mereka saling bertatapan. Semakin lama Kai semakin
mendekatkan wajahnya dengan Taeyeon dan menatapnya tajam.
“Taeyeon, apa kau menyukaiku?”
“Aniya, aku tidak menyukaimu.”
“Geotjimal, kau berbohong Taeyeon. Kau cemburu kan
melihatku dengan Tiffany noona.”
“Molla.”, jawab Taeyeon singkat.
“Molla?”, Kai berdecak kecil.
“Kau menyukaiku Taeyeon.”, lanjut Kai.
“Dari mana kau mengetahuinya?”
“Kau tidak perlu tau dari mana aku mengetahuinya,
sekarang yang aku mau hanyalah kau berkata jujur padaku.”, Kai memegang pipi
Taeyeon lembut.
“.......”, Taeyeon hanya diam dan menggelengkan
kepalanya.
“Wae Taeyeon? Apa kau takut jika aku tidak menyukaimu?”
“Kai...”, Taeyeon memanggil nama Kai lirih dan
menatapnya.
“Taeyeon, katakanlah.”
“........ Ne Kai, a a-aku menyukaimu.”, Taeyeon lalu
tertunduk.
“Apa kau juga menyukaiku?”, tanya Taeyeon.
“Aku sudah sangatlah lelah bertengkar denganmu hampir
setiap hari, dan sekarang aku ingin mengakhiri semua ini.”
“Apa itu berarti kau juga menyukaiku?, Kai tak menjawab.
Ia semakin mendekatkan wajahnya dengan Taeyeon, lalu menundukkan kepalanya dan
meraih bibir manis Taeyeon.
“Aku menyukaimu.”, ucap Kai seusai melepaskan ciumannya.
Taeyeon tersenyum manis dan memeluk Kai begitu erat.
-THE
END-
Mian
jika terlalu cepat, terkesan aneh dan kurang menarik
jangan
lupa tinggalkan komentar ya^^
Don’t
be silent readers
Gomawo
:)
ya ampaunnn kai ma taeyeon kayak tom&jerry
BalasHapusckckck kerjaan nya berantem mulu
taeyeon nya emosian kai nya jail banget waduhh kayak api ke api yaaa ?? ckckck
wahhh seruu bangettt thorrr . . .
buatttt lagi ya ff nya
sehun-taeyeon (again)
Tao-taeyeon
luhan-taeyeon
kris-taeyeon (again) >.<
Kai Taeyeon kan emang kembarannya tom & jerry(?)
Hapusdi list author deket-deket ini mungkin yg bakal di post sehun-taeyeon, luhan-taeyeon & baekhyun-taeyeon. utk yg lain nyusul ya, tpi ngga tau kpn, soalnya author jg lagi sibuk sama sekolah hehe :p
ahahaha seru ahh tiap hari berantem wk, emang ngga jauh beda sama tom & jerry #peace :p. thor seyeon ya, aku tunggu. gomawo^^
BalasHapuskembaran tom & jerry :p. sip seyeon pasti author post kok. tunggu aja^^
Hapushaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapusff nya bagus :) :) :)