Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 17 Agustus 2013

Just For You (One Shoot)


Just For You
One Shoot
Author : exotaengfanfics
Length : One Shoot
Rating : PG-13
Genre : Romance, Sad
Main Cast : Taeyeon SNSD, Baekhyun EXO
Other Cast : Jiyeon (OC)

Inspired by : Cerita ini terinspirasi dari sebuah novel, film dan cerita-cerita yang author baca. Namun jalan ceritanya author kembangkan sendiri.
A/N : Warning Typo!


Just For You

Dinginnya malam menemani sosok yeoja cantik duduk di atas bukit itu. Yeoja itu bernama Taeyeon, yeoja yang buta 3 tahun lalu sejak kecelakaan maut itu terjadi, kecelakaan yang merengut nyawa kedua orang yang sangat Ia cintai, ayah dan ibunya.
Saat Taeyeon sedang menikmati dinginnya malam, sosok namja yang tak asing lagi bagi Taeyeon datang  menghampirinya. Ia adalah Baekhyun, namja tampan yang merupakan kekasih Taeyeon sejak 5 tahun yang lalu.
“Taeyeon noona, apa kau juga merasakan begitu dinginnya malam ini?”, ucap Baekhyun serambi merangkul tubuh kecil Taeyeon.
“Ne Baekhyun. Seandainya mata ini masih bisa melihat, pasti dinginnya malam ini akan terkalahkan oleh indahnya gemerlap bintang di langit sana. Namun sayang, aku tidak bisa merasakan apa yang ingin aku rasakan.”
Taeyeon meneteskan butiran air matanya. Baekhyun begitu sangat menyayangi Taeyeon, Ia tidak tega melihat yeojachingunya itu menangis. Perlahan Baekhyun menghapus lembut air mata Taeyeon dengan kedua tangannya. Belaian lembut tangan Baekhyun mengusap sehelai demi sehelai rambut Taeyeon yang terurai panjang. Siulan yang keluar dari bibir manisnya perlahan menemani tidur Taeyeon di atas pundak Baekhyun.
SKIP

Setangkai tongkat selalu menemani setiap langkah Taeyeon. Selangkah demi selangkah Taeyeon berjalan menuju halaman rumahnya. Namun tiba-tiba langkah Taeyeon terhenti, Ia seperti mendengar suara pintu terbuka. Terdengar dari jauh langkah kaki mendekati tempat Taeyeon berdiri.
“Annyeong Taeyeon noona, aku Baekhyun. Aku kemari ingin mengajakmu jalan-jalan menikmati udara segar di pagi yang cerah ini. Apa kau mau ikut bersamaku noona?”
“Ne Baekhyun, rasanya sudah cukup lama aku tidak pergi menikmati udara segar di luar sana.”
Akhirnya mereka berdua bergegas keluar dari rumah dan dengan sabarnya Baekhyun menuntun Taeyeon menuju kursi roda dan mendorongnya menyisiri jalan setapak menuju sebuah taman yang tak jauh dari rumah Taeyeon. Kini sampailah mereka berdua di taman yang indah, taman yang penuh dengan kenangan manis antara Taeyeon dengan Baekhyun.
“Kau membawaku ke taman Baekhyun?”, Taeyeon mencoba menebak.
“Ne Taeyeon noona, taman ini sangat berarti bagiku. Di tempat inilah pertama kali kita dipertemukan, dan di tempat inilah kita dipersatukan.”, Baekhyun mencoba menahan air matanya, perlahan tangannya meraih tangan Taeyeon dan memegangnya erat.
“Baekhyun, ada sesuatu hal yang ingin aku tanyakan padamu.”
“Mwo, Taeyeon noona?”
“Apa kau tidak lelah, setiap hari selalu bersamaku, menemaniku dan merawatku? Aku buta Baekhyun, aku tidak bisa memberimu lebih. Aku tidak pantas untukmu.”, setetes air mata membasahi pipi Taeyeon.
“Noona, apa yang kau katakan? Tidak ada yeoja lain yang pantas untuk menggantikan dirimu. Aku tidak meminta lebih noona, sungguh aku tulus melakukan semua itu padamu.”
“Tapi Baekhy....”, telunjuk Baekhyun mendarat tepat di bibir manis Taeyeon hingga Taeyeon memotong ucapannya. Baekhyun benar-benar tak sanggup lagi menahan kesedihannya mendengar ucapan Taeyeon, dengan lembut Ia memeluk erat tubuh mungil Taeyeon dan mencium bibir manisnya.
“Aku menyayangimu Taeyeon noona, aku tidak pernah merasa menyesal memilikimu. Aku berjanji noona, akan selalu ada untukmu.”, ucap Baekhyun lirih sesaat usai melepaskan ciumannya.
Teriknya mentari menemani kebersamaan mereka berdua, menghapuskan setiap tetes air mata hingga tak ada lagi kata sedih.

Malam ini seperti biasanya, Baekhyun menemani Taeyeon menikmati dinginnya udara malam di atas bukit yang tak jauh dari rumah Taeyeon. Namun tak seperti malam-malam sebelumnya, kali ini Baekhyun tak banyak bicara, tangannya dingin dan badannya tampak lemas.
“Baekhyun, apa kau sedang sakit?”
“Aniya, aku baik-baik saja.”, Baekhyun memegang tangan Taeyeon erat dan menyandarkan kepala Taeyeon di atas pundaknya.
“Aku ingin sekali melihat wajahmu, Baekhyun. Tiga tahun berlalu, dan aku hanya dapat sedikit mengingatnya. Mungkin kau sekarang sudah banyak berubah.”
“Aku masih sama dengan aku yang dulu kamu kenal, Taeyeon. Yakinlah, suatu saat nanti kau pasti bisa melihatku lagi.”

Just For You

Satu minggu berlalu, dan baru kali ini Baekhyun menemui Taeyeon.
“Baekhyun, kau kemana saja? Kenapa tiada kabar?”
“Mianhae Taeyeon noona, aku ikut camping bersama teman-temanku.”
“Selama itukah?”
“Ne noona, kami pergi camping cukup jauh dan di sana sinyal pun tidak ada, sehingga aku sulit untuk menghubungimu.”, dusta Baekhyun.
“Jinjja? Tidak apa-apa Baekhyun, aku mengerti.”, Perlahan Taeyeon meraba tubuh Baekhyun. Baekhyun tampak lebih kurus dari biasanya.
“Baekhyun, apakah camping membuatmu semakin kurus?”
“Ahaha mungkin saja.”, Baekhyun tertawa kecil.
Taeyeon tak pernah tau apa yang Baekhyun alami akhir-akhir ini. Seolah lupa dengan kejadian yang baru saja terjadi, hari itu juga mereka berdua bercanda sepuasnya. Senyum dan tawa menyelimuti wajah mereka berdua, hingga senja pun tiba dan mengakhiri kebersamaan mereka di sore hari itu.

“Taeyeon, aku akan pergi ke Jepang selama satu bulan lamanya. Jaga dirimu baik-baik, aku pasti akan memberimu kabar setiap harinya.”, ucap Baekhyun serambi memegangi kedua tangan Taeyeon.
“Mwo? Selama itukah kau meninggalkanku Baekhyun?”
“Ne Taeyeon, aku pasti kembali.”
“Kau berjanji?”
“Ne.”, Baekhyun lalu memeluk Taeyeon erat dan mencium keningnya.

Just For You

Benar-benar tak seperti biasanya. Baekhyun bahkan seperti lupa akan janjinya pada Taeyeon. Sudah hampir dua bulan berlalu Baekhyun tak pernah terdengar kabarnya lagi. Bahkan sejak hari pertama kepergian Baekhyun ke Jepang, Ia sudah tak memberi Taeyeon kabar, menelfonnya sekali saja tidak. Kini hari-hari Taeyeon benar-benar berbeda. Ia tampak sedih karena Baekhyun tak lagi memperdulikannya. Setiap malam Taeyeon selalu berfikir, apa mungkin Baekhyun sudah lelah dengan Taeyeon dan sudah mulai melupakannya. Taeyeon hanya bisa menangis dan menangis, seseorang yang selalu membuatnya semangat lagi kini sudah tiada, entah Taeyeon tidak tau dimana Baekhyun sekarang berada. Jiyeon, adik Taeyeon datang membawa kabar gembira untuknya di tengah rasa sedih yang masih menyelimuti hatinya.
“Taeyeon eonni, ada donatur yang akan mendonorkan kedua matanya untuk eonni, dan itu tandanya sebentar lagi eonni bisa kembali melihat.”, ucap Jiyeon serambi meneteskan air matanya.
“Mwo? Jinjja? Kau sedang tidak berbohong Jiyeon?”
“Ne, eonni.”
“Jiyeon, kenapa kau menangis?”
“Aniya, Jiyeon hanya merasa terharu karena sebentar lagi Taeyeon eonni bisa melihat.”, jawab Jiyeon.
Kini Taeyeon benar-benar meneteskan air mata kebahagiaannya. Mimpinya untuk bisa kembali melihat sosok Baekhyun sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Hari itu juga Taeyeon melangsungkan operasi matanya.

Satu minggu berlalu sejak operasi itu.......

Perlahan Taeyeon membuka matanya. Sesuatu yang biasa terlihat gelap kini berubah terang dan benar-benar nyata. Kini kehidupan Taeyeon berubah 180 derajat.
“Jiyeon, ini kau? kau sudah besar?”, ucap Taeyeon lalu memeluk Jiyeon yang berdiri tepat di depan Taeyeon.
“Ne, Taeyeon eonni. Jiyeon sekarang sudah dewasa sama seperti eonni.”
“Kenapa kau menangis? Dimana Baekhyun, apa dia sudah kembali?”, Jiyeon tidak menjawab apapun, Ia bahkan terus meneteskan air matanya.
“Jiyeon kau kenapa? Apa yang terjadi?”
Tak lama kemudian seseorang datang menemuinya dan merubah suasana menjadi sangat berbeda. Dengan berlinang air mata Taeyeon menuju suatu tempat, tempat yang sepi, tempat dimana tinggal orang yang sangat Ia cintai. Ditatapnya sebuah batu nisan, batu nisan bertuliskan “Baekhyun”. Baekhyun benar-benar telah pergi secepat ini meninggalkan Taeyeon untuk selamanya.
“Taeyeon eonni, Baekhyun oppa telah pergi, dan Ia menitipkan surat ini padaku sehari sebelum kepergiannya ke Jepang untuk eonni. Dia berpesan padaku, agar memberikan surat ini setelah eonni dapat melihat kembali.”, ucap Jiyeon serambi menyerahkan surat itu pada Taeyeon. Perlahan dengan berlinang air mata, Taeyeon membaca surat itu, surat terakhir dari Baekhyun untuknya.

Dear Taeyeon

Aku yakin saat ini, detik ini kamu sudah bisa melihat dan membaca surat terakhirku ini. Mianhae Taeyeon noona, sudah beberapa bulan ini aku tidak memberimu kabar. Bukan karna aku sudah melupakanmu dan sudah tidak menyayangimu lagi, tapi Tuhan telah menitipkanku sebuah penyakit mematikan “kanker”. Sudah 5 tahun aku menahan dan melawan penyakitku ini, tapi aku tidak sanggup lagi. Tubuh ini mulai melemah dan tak bisa menepis rasa sakit yang aku rasakan. Aku tidak pernah menceritakan hal ini padamu, aku tidak ingin membuatmu kecewa. Mianhae noona, aku tidak bisa menepati janjiku menjagamu dan menemanimu selamanya. Mungkin hanya ke dua bola mataku itu yang akan menggantikan posisiku untuk menjaga dan menuntunmu ke tempat yang paling terang menuju tempat yang paling indah.

Inilah aku yang sekarang Taeyeon noona. Aku bahkan tak banyak berubah, masih sama dengan yang dulu kamu kenal. Semoga kamu bahagia dengan atau tanpa aku lagi. Mianhae Taeyeon noona, aku harus benar-benar pergi, pergi meninggalkanmu untuk selamanya.
Saranghae Taeyeon noona.

Baekhyun

“Nado saranghaeyo, Baekhyun.”, ucap Taeyeon serambi mencium batu nisan Baekhyun.

-THE END-

NO BASH, NO COPAS, DON’T BE SILENT READER
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR
GOMAWO^^

5 komentar:

  1. Hi,Thor wah sad romance ff nya bagus kok tapi agak di banyakin pemainnya biar seru
    keep writing!!!

    BalasHapus
  2. anyeong... baru pertama kali main ke blog ini. dan ini ff pertama yang aku baca. melting, nih... xoxoxo.... keep writing,ya!!!!!!! :)

    BalasHapus
  3. baru pertama kesini,, lgsng baca ni ff wahh bagus,, sedih jug sih,, keep writing ya

    BalasHapus
  4. yak daebakk ching.. tp knpa harus TAEYON... yha kwenchana lah.. FIGHTING

    BalasHapus